RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

Fungsi Cut


Fungsi Cut untuk mempertunjukkan :

Kesinambungan Action
Apabila satu kamera tidak mampu mengikuti suatu action, misalnya karena halangan obyek lain, kita potong atau ganti shot lain dengan camera angle berbeda yang menyajikan kesinambungan dari shot yang pertama.

Detail Obyek
Misalnya dengan LONG SHOT kita sajikan seseorang yang sedang membaca buku, untuk membantu penonton melihat buku apa yang sedang dibaca, kita pertunjukkan CLOSE UP dari judul buku.

Peningkatan atau penurunan irama kejadian (Progresi)
Dengan LONG SHOT kita sajikan seseorang sedang ditodong pistol oleh seseorang yang lain, kemudian shot berikutnya kita nampakkan MEDIUM SHOT si penodong dengan pistolnya, atau MEDIUM CLOSE UP wajah orang yang ditodong. Cut to CLOSE UP – mempertunjukkan pengembangan kejadian. Cut to LONG SHOT – menunjukkan penurunan kejadian.

Perubahan tempat dan waktu
Cut dari interior ke exterior. Loncatan adegan ke depan atau ke belakang dari satu peristiwa (flash back) atau peristiwa lain yang berbeda di tempat lain pada saat yang sama.

Menciptakan irama kejadian
Fast Cutting, cut to cut secara cepat menyajikan kesan merangsang penonton, perasaan tegang
Slow cutting, menunjukkan kesan lambat dan tenang

Macam-macam Cutting

Jump Cut, suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus karena loncatan dari satu shot ke shot berikutnya yang berbeda waktunya.

Cut In, Insert, suatu shot yang disisipkan pada shot utama (master shot) dengan maksud untuk menunjukkan detil.

Cut Away, Intercut, Reaction Shot, shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari shot utama.

Cut On Direction, suatu sambungan shot dimana shot pertama dipertunjukkan suatu obyek yang bergerak menuju ke suatu arah, shot berikutnya obyek lain yang mengikuti arah gerakan shot pertama.

Cut On Movement, sambungan shot dari suatu obyek yang bergerak ke arah yang sama, dengan latar belakang yang berbeda.

Cut Rhime, pergantian shot atau adegan dengan loncatan ruang dan waktu pada kejadian yang (hampir) sama dalam suasana yang berbeda.

Camera Movement


PAN, PANNING
Pan adalah gerakan kamera secara horisontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.


Pan Right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan Left (kamera bergerak memutar ke kiri)

Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti gerakan subyek (orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pemandangan yang luas secara menyeluruh, gerakan pan secara pelan menimbulkan perasaan menanti. Kadang-kadang panning cepat atau swish pan dilakukan untuk menghubungkan dua peristiwa yang terjadi di dua tempat


TILT, TILTING
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal, mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya.

Tilt Up – mendongak ke atas
Tilt Down – menunduk ke bawah

Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek (peluncuran balon, pesawat take off, dll), untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi.
Seperti halnya dengan gerakan panning, alangkah baiknya apabila ditentukan dulu titik awal dan titik akhir shot.


DOLLY, TRACK
Dolly atau track adalah gerakan kamera di atas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.
Dolly In – mendekati subyek
Dolly Out – menjauhi subyek


PEDESTAL
Pedestal adalah gerakan kamera diatas pedestal yang bisa dinaik-turunkan. Kalau sekarang ini kebanyakan menggunakan Porta Jib Traveller

Pedestal Up : Kamera dinaikkan
Pedestal Down : Kamera diturunkan


CRAB
Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang bergerak.

Crab Left (bergerak ke kiri)
Crab Right (bergerak ke kanan)


CRANE
Crane adalah gerakan kamera diatas katrol naik atau turun


ARC
Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.


ZOOM
Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle) atau sebaliknya.
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot


Perbedaan visual zooming dengan tracking :
Zooming : memperbesar atau memperkecil obyek dengan mengubah sudut pandang lensa. Dengan membuat zoom in, latar belakang menjadi out focus, gambar menjadi datar. Kesan yang kita peroleh seolah-olah subyek kita dekatkan atau jauhkan dari pandangan kita.
Tracking : Mendekati atau menjauhi obyek dengan mengubah kedudukan kamera. Dengan melakukan dolly in, latar belakang dan latar depan tetap fokus, gambar lebih mempunyai kedalaman, memberikan kesan lebih dinamis dengan gerak gambar yang sesungguhnya. Gerakan dolly lebih impresif, bila melewati pintu-pintu, lekukan, ataupun sofa dengan maksud menyajikan pandangan subyektif dari adegan.


RACK FOCUS
Rack Focus atau selective focusing adalah mengubah fokus lensa dari obyek di latar belakang ke obyek di latar depan atau sebaliknya, untuk mengalihkan perhatian penonton dari satu obyek ke obyek lainnya

Camera Size / Shot Size / Frame Size


ELS (Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang luas, kamera mengambil keseluruhan pemandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang.

LS (Long Shot)
Shot jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.

MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan lebih dekat daripada Long Shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai diatas kepala.

MS (Medium Shot)
Disini obyek menjadi lebih besar dan lebih dominan, obyek manusia dinampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama.

MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU inilah yang paling sering dipergunakan dalam televisi

CU (Close Up)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama didalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai atas kepala.

BCU (Big Close Up) dan ECU (Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya.

CUT OFF LINES
Istilah dalam framing (pembingkaian) gambar dengan obyek manusia berdasarkan garis/potongan bagian pada tubuh.
- FS (Full Shot) atau TS (Total Shot) menyajikan seluruh tubuh
- Knee Shoot (Shot Lutut) menampilkan bagian tubuh dari lutut sampai atas kepala
- Beast Shot (Shot Dada)
- Head Shot (Shot Kepala)

Beberapa istilah shot yang lain
Tight Shot (Shot dekat)
Wide Shot (Shot jauh atau lebar)
Cover Shot (Shot-shot MS sampai CU)
Two Shot (Shot dua orang)
Three Shot (Shot tiga orang, dst)

OS (Over the Shoulder Shot) Shot dimana obyek utama menghadap ke arah kamera, dengan bingkai di samping kiri atau kanan nampak bahu dan sebagian kepala obyek lain sebagai lawan bicara.

Establishing Shot Pengambilan gambar dengan kamera statis, (biasanya dalam posisi Extreme Long Shot atau Long Shot) yang menampilkan keseluruhan pandangan untuk memperkenalkan suatu tempat dimana suatu peristiwa sedang terjadi.

An Advertising, Visualizer & TV Broadcasting School


TV BROADCASTING
Graphic Design for TV Broadcasting
Video Editing for TV Broadcasting
Presenting | News & Entertainment for TV Program

ADVERTISING
Graphic Design for Advertising
Art Directing & Production

DIGITAL VISUALIZATION
Visualizer for 3D Architecture Presentation
Visualizer for 3D Product Design Presentation

Photography & Digital Imaging

OUR STREGHNESS
Curriculum - Focus & Straight to The Point
Lecture - Profesional & The Best in Their World
Good Place & Facilities

SMPTE TIMECODE

Durasi dari video klip dari awal hingga akhir frames diukur dari setiap unit alamat yang diberi istilah TIME CODE, Time code adalah cara untuk mengindetifikasikan setiap frame dari video tape untuk mengatur editingnya. Time Code digunakan oleh Society Of Motion Picture And Television Engineers (SMPTE) yang mengindentifikasikan setiap frame dengan alamat yang khas dengan bentuk format Hour : Minutes : Second : Frame (Jam : Menit : Detik : Frame), dengan perhitungan seperti ini akan mudah bagi kita untuk mengedit suatu file movie pada jam tayang ke berapa, menit keberapa, detik keberapa dan frame keberapa.

Dasar-Dasar Video

Seperti Film, video adalah bagian dari gambar gambar individual yang disebut frame. Proyeksi/pergerakan beberapa gambar perdetik tersebut membuat ilusi gambar yang bergerak. Karena otak tidak dapat menangkap gambar secara individual, dengan ukuran 24 frame per detik (fps: frame per second), video akan memproyeksikan gerakan yang halus dan berkelanjutan.

Di Amerika Serikat dan Jepang, standar sinyal komposit yang diambil dari industri televisi dan video dikenal dengan istilah Sinyal NTSC = National Television Standart Committee. Sinyal NTSC (North American Standart) mempunyai jumlah frame 30 frame per detik (fps), tepatnya 29,97 fps. Di Eropa Barat & Amerika Selatan, secara umum menggunakan sinyal PAL (Phase Alternating Line), dengan menggunakan jumlah frame 25 fps.

Dengan menguasai hardware dan software apakah seseorang sudah dapat menjadi editor ?

Dengan menguasai hardware dan software editing apakah seseorang sudah dapat dikatakan menjadi seorang editor ?, tentu saja belum, yang tidak kalah penting dan sering dilupakan orang adalah seorang editor juga harus memiliki pemahaman tentang sinematography.

1. Sense Of Cutting,

2. Sense Of Camera Size (shot size),

3. Sense Of Camera Angle,

4. Sense Of Camera Movement,

5. Sense Of Composition,

6. Sense Of Continuity.

ctt. penjelasan tentang 6 point diatas bisa dilihat pada arsip-arsip yang ada di blog ini
 
Copyright 2009 Editing TV. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy